● online
Padepokan Inti Semesta Jasa Spiritual Terbaik & Terpercaya
Menapaki Jalan Bathin Bertapa, Menyucikan Jiwa Menyatu Dengan Tuhan
Dengan latihan-latihan meditasi atau bertapa, manusia dapat menekan dan mengendalikan hawa nafsu dan keinginannya tentang dunia. Dengan menjalankan penyucian melalui bertapa manusia dapat mencapai surga dan dapat bersatu dengan Tuhan.
Laku bathin tersebut dilandasi perbuatan dan perilaku yang baik, budi luhur, hati bersih suci, dengan selalu mendekatkan diri dan menambah kepada Gusti Tuhan. Di dalam falsafah Jawa ada falsafah Jumbuhing Kawula Gusti (Hubungan serasi Kawula Gusti/Hubungan yang erat dengan Tuhan).
Agar manusia dapat bersatu dengan Tuhan dalam kebatinan Jawa, manusia harus suci. Agar suci maka harus melakukan penyucian jiwa yang dilakukan dengan cara mengendalikan hawa nafsu dan selalu berbuat kebaikan. Dengan begitu tidak mustahil bahwa ketika manusia itu meninggal, ia akan dapat bersatu dengan Tuhan. Ajaran ini selaras dengan ajaran Islam tasawuf, yang memiliki konsep Wahdatul Wujud, yaitu penyatuan Tuhan.
Kebatinan sebagai gerakan pemurnian jiwa, yang bertujuan untuk Manunggaling Kawulo Gusti, oleh karena itu diperlukan latihan Tapa Brata guna memurnikan jiwa manusia. Di dalam bertapa, kita menghidupkan batin. Batin yang hidup, akan memainkan peranan yang penting untuk mengisi jiwa yang bimbang dan juga untuk mengobati hati yang kosong. Tujuan Tapa Brata adalah untuk merasakan kehadiran Tuhan itu sendiri.
Orang yang rajin melakukan Tapa Brata, maka akan mengalami pengalaman mistik. Beberapa pengalaman yang akan dialami oleh pelaku Ilmu Kebatinan, ada yang enak, ada yang dirasa berat, semua itu adalah bumbu-bumbu kehidupan dalam menapaki jalan Ketuhanan. Pengalamanan puncak pelaku Ilmu Kebatinan/Spiritual adalah kenyataan bahwa dirinya sebagai kawula berada dalam hubungan serasi dengan Gusti Tuhan.
ALLAH DEKAT
Salah satu sifat Allah adalah Al-Qariib (Maha Dekat). Kedekatan Allah dengan makhluknya tidak dapat digambarkan dengan kata “Dekat” itu sendiri. Karena kata-kata “dekat” masih mengandung makna ada “jarak” dan “antara”. Padahal, kedekatan Allah dengan makhluk-Nya, khususnya manusia, tidak ada jarak dan tidak berpentara. Walaupun tidak ada jarak dan tidak ada antara, tetapi Allah tetap tidak “menyatu atau ittihad dengan manusia.
Para sufi menggambarkan kedekatan itu dengan mengumpamakan kedekatan benda dan bayangannya. Bendatidak pernah berpisah dengan bayangannya, namun benda tetaplah benda dan bayangan tetap bayangan, tidak mungkin keduanya menyatu menjadi satu wujud.
Gambaran al-Qur’an tentang kedekatan Allah dapat dibaca pada QS. Al-Baqarah: 186, bahwa Allah berfirman yang artinya: “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasannya Aku adalah Dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi segala perintah Ku dan hendaklah mereka beriman kepada Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”
Allah sudah dekat dengan kita, apakah kita sudah dekat dengan Allah? Allah berseru bahwa apabila kita mendekat sejengkal maka Allah mendekat sehasta. JIka kita mendekat dengan berjalan, maka Allah mendekati kita dengan berlari. Lantas, bagaimana cara kita mendekat pada Allah SWT?
Untuk mendekat pada Allah tak ada lain kecuali melalui jalan bathin. Tanpa melalui laku bathin, sulit memiliki rasa dekat dengan Allah. Kedekatan dengan Allah tidak mungkin digambarkan dengan logika, kedekatan dengan Allah hanya dapat dirasakan di dalam hati. Kedekatan dengan Allah karenanya juga tidak mungkin didatangkan oleh akal, apalagi didatangkan oleh nafsu, kedekatan dengan Allah hanya dapat datang kepada hati seorang hamba manakala Allah menghendakinya.
Kedekatan Allah pada hamba-hamban-Nya itu, dijelaskan dalam surat Al-Waqiah ayat 83-89. Diterangkan bahwa timbulnya rasa dekat di dalam hati kita adalah karena Allah mendekati hamba-Nya kepada diri-Nya. Apabila kita didatangi rasa dekat dengan Allah maka yakinlah bahwa dibalik rasa dekat itu adalah Allah yang Maha Dekat. Pada saat itu, sampaikanlah segala permohonan kita, curahkanlah segala harapan kita, sebagai hamba yang butuh kepada kepada-Nya. Ingat, orang yang merasakan kedekatan dengan Allah, berdasarkan QS. AL-Waqiah: 89, adalah orang yang memproleh ketentraman, rezeki dan surga kenikmatan, bukan hanya di akhirat melainkan juga di dunia ini.
Kedekatan dengan Allah SWT dengan manusia terjalin oleh sebuah tiupan ruh Allah pada Hamba-Nya yang tidak pernah putus. Tiupan sifat Qudrah, Irodah, Ilmu, Hayat, Sama’, Bashar dan Kalam Allah kepada kita tidak pernah putus. Ini artinya, kita dengan Allah tidak pernah pisah ataupun jauh, inilah maksud dari ungkapan ayat, “Aku lebih dekat daripada urat leher” atau “Aku mengetahui setiap detik hati manusia”, karena sesungguhnya yang berkemampuan di dalam diri kita adalah sifat Allah jua, yang berkehendak di dalam diri kita adalah Allah jua dan seterusnya. Kita tentu yakin bahwa sifat dan zat tidak pernah berpisah, maka datangilah sifat-sifat Allah di dalam diri kita untuk meraih kedekatan kepada Zat-Nya.
Untuk memperoleh kedekatan dengan Allah, maka kita harus memiliki Iman yang sejati. Bagaimanakah iman yang sejati itu? Seperti uang, agar ada nilainya, iman tidak boleh palsu. Iman yang sejati bukan sekedar percaya bahwa Allah itu ada. Jutaan orang percaya kepada Allah tetapi mereka sengaja berbuat jahat. “Iman seperti itu bagaikan uang palsu, kelihatannya asli tetapi sama sekali tidak ada nilainya. Kalau begitu, apa iman yang sejati itu?
Iman itu akan menggerakkan kita untuk melakukan perbuatan baik, perbuatan tersebut menghormati Allah dan juga bermanfaat bagi kita dan orang lain. Perbuatan-perbuatan baik itu antara lain: Beribadah kepada Allah SWT, memupuk sifat-sifat yang shaleh, terutama kasih dan sayang, Menolak pikiran dan keinginan yang jahat, Tetap beriman kepada Allah meski menghadapi masalah, mengajar orang lain tentang Allah. Ada yang mengatakan bahwa iman ini seperti otot, bertambah kuat jika digunakan.
Ciri-ciri orang yang dekat dengan Allah SWT salah satunya adalah ia merasa menderita dan tersiksa hatinya, ketika hatinya berjauhan dengan Allah karena hatinya lalai dalam shalat atau lalai berdzikir pada-Nya.
Dan salah satu ciri orang yang hatinya benar mencintai Allah SWT adalah amal ibadah apapun yang dilakukannya bukan lagi karena pahala atau surga-Nya, apalagi mengharap balasan didunia, tapi niatnya ikhlas hanya mengharapkan agar Allah SWT ridha kepadanya.
Salah satu ciri orang yang telah menggantungkan segalanya kepada Allah SWT adalah ketika ia tidak lagi menggantungkan segala sesuatunya kepada kemampuan selain kepada Allah SWT, sehingga ia tidak lagi merasa khawatir atau resah dan berduka atas apa pun yang telah terjadi, karena yakin apapun yang telah Allah tentukan pasti adalah yang baik untuknya.
Dan salah satu ciri orang yang bersih hatinya adalah ia senantiasa berhati-hati dalam segala perbuatan, berusaha agar tidak berbuat dosa walaupun sekecil apapun yang dapat mengotori hatinya.
PADEPOKAN INTI SEMESTA
Profile Kami klik di sini
Mau belajar spiritual dan metafisika langsung dengan ahlinya? Ayo gabung bersama Padepokan Inti Semesta Pusat Gemblengan spiritual dan metafisika untuk private dan publik. Dapatkan juga produk-produk spiritual dan supranatural kami di link berikut…
www.padepokanintisemesta.com
Email: pangeransukmajati@yahoo.com
IG: @pangeransukmajati
Youtube: Pangeran Sukmajati
Office:
Perumahan Maharani Village Blok D.10 Jalan. Cigugur Girang Kp. Sukamaju Rt/Rw 05/05 Desa Cigugur Girang Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat.
Jam praktek: Pk. 10.00 s.d 17.00 WIB
Punya masalah hidup yang tak kunjung selesai ?
Temukan solusinya bersama Spiritualis Kondang Pangeran Sukma Jati (Ki Sukma – Sobat Mistis Trans 7)
PRAKTEK DI 3 KOTA
Jakarta
Jl. Mampang Prapatan Raya, Jakarta Selatan
Gedung Graha Krama Yudha
Untuk pendaftaran silahkan buat appointment (janji) via nomor Hp di bawah ini.
Jam praktek: Pk. 09.00 s.d 17.00 WIB
Bandung (Pusat)
Perumahan Maharani Village Blok D.10 Jl. Cigugur Girang Kp. Sukamaju Rt/Rw 05/05 Desa Cigugur Girang Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat. Jam praktek: Pk. 09.00 s.d 17.00 WIB
Untuk pendaftaran silahkan buat appointment (janji) via nomor Hp di bawah ini.
Banten
Jl. Ki Mudakkir, Link. Cigading, Cilegon – Banten.
Untuk pendaftaran silahkan buat appointment (janji) via nomor Hp di bawah ini.
Tlp/ Hp. 081296609372 (WhatssApp dan Telegram) dan 081910095431 (WhatsApp)
Tags: alami, Aura, azimat, bathin, herbal, Hipnoterapi, Hipnotis, inti, Jati, Kebatinan, Ki, Membuka, menapaki, Modern, padepokan, Pengeran, pengobatan, Perjalanan, Pesona, Posmo, semesta, Spiritual, Sukma, Supranatural, Tabloid
Diposting oleh Ki Sukma
Pangeran Sukma Jati Azmatkhan atau yang biasa dipanggil Ki Sukma adalah Pendiri sekaligus Guru Besar Padepokan Inti Semesta yang berlokasi di Bandung. Padepokan tersebut mengajarkan Ilmu Hikmah Spiritual dan Pencak Silat & Debus aliran Banten.
Menapaki Jalan Bathin Bertapa, Menyucikan Jiwa Menyatu Dengan Tuhan
Bicara bintang, secara umum banyak sudut pandangnya. Bisa dalam eksistensinya sebagai makhluk penghias alam, sorot cahayanya sebagai petunjuk bagi manusia,... selengkapnya
Reiki berasal dari kata dalam bahasa Jepang, yaitu Rei yang berarti Alam Semesta dan Ki yang berarti Energi Kehidupan. Oleh... selengkapnya
Sayyidina Umar Bin Khaththab saat menjadi khalifah menunjuk Imran bin Husain senagai qadi pengajar ilmu Agama bagi penduduk Bashrah, dan... selengkapnya
Tuhfah, Sufi Wanita Begitu Kuat Cintanya Kepada Allah sampai Dianggap Gila Begitu taatnya kepada Allah, Akhirnya Tuhfah dianggap gila oleh... selengkapnya
Kajian Ilmu Hikmah, Ngaji Kitab Teles Tanah Mina Medan Penilaian Takwa Pengkajian kita kali ini tentang tanah Mina. Selama tiga... selengkapnya
Telisik Metafisika Misteri Harta Karun Bung Karno di Bukit Mandigu, Jember, Jatim ‘Melanggar’ Peringatan Khodam Gaib Meski perburuan harta karun... selengkapnya
Misteri Nomor Urut 1 & 2 dalam Pilpres 2019 Penambahan Angka Nol, Bikin Hoki Lebih Nomor 2 Pasangan Joko Widodo –... selengkapnya
Gaung suara tahlil dan gema shalawatan di bawah pohon beringin besar dan pohon kepoh raksasa depan bangunan makan itu dihadiri... selengkapnya
Setelah terjadi banjir besar pada zaman Nabi Nuh AS, tahun 300 SM. Diantara keturunan Nabi Nuh dengan nama Bangsa Kan’an... selengkapnya
Studi yang dilakukan oleh University of Southampton bersama dengan para periset dari University of Edinburgh menganalisis data dari 26 studi... selengkapnya
Program Pengisian Ilmu Asy-Syifa adalah Program pengisian ilmu untuk menjadi penghusada/ penyembuh baik untuk menyembuhkan diri sendiri maupun orang lain…. selengkapnya
Rp 2.500.000Mustika Kantong Macan Asli Power Istimewa Mustika Kantong Macan adalah jenis mustika yang memiliki kekuatan ghaib sangat dahsyat. Dikatakan Mustika… selengkapnya
Rp 5.000.000Mustika Gelang Harimau adalah mustika hasil riyadhoh ilmu hikmah tingkat tinggi. Secara alami memiliki energi ghaib yang kuat, ditambah dengan… selengkapnya
Rp 4.000.000Khusus untuk anda yang sering disakiti, sering tertolak cinta dan sulit mendapat pasangan. ini ada sarana ilmu pelet tingkat tinggi…. selengkapnya
Rp 3.000.000Ajian untuk meningkatkan perlindungan diri, kekebalan, keselamatan, pagar ghaib, meningkatkan kesadaran spiritualitas dan kesaktian lahir dan bathin. pemilik Ajian ini… selengkapnya
Rp 2.500.000Cemeti Ali merupakan sebuah piranti perisai diri yang sangat kuat dalam memberikan perlindungan mutlak lahir batin bagi pemiliknya. Secara alami… selengkapnya
Rp 1.000.000Ajian Puter Giling merupakan Ajian Sakti dan Ampuh yang sudah teruji sejak Nenek Moyang kita dalam hal Pemikat terutama untuk… selengkapnya
Rp 3.000.000Prana Shakti adalah suatu teknik energi yang berakar dari tradisi mistik tibet kuno. Prana Shakti berasal dari kata Prana yang… selengkapnya
Rp 3.500.000Baju Seragam untuk Anggota Padepokan Inti Semesta Sebuah Simbol persaudaraan dan keanggotaan resmi di Padepokan Inti Semesta, silahkan Miliki Seragam… selengkapnya
Rp 200.000Mustika kepompong wesi kuning adalah mustika yang termasuk dari jenis Pusaka Wesi Kuning yang tersohor di Nusantara. Wesi Kuning sendiri… selengkapnya
Rp 2.000.000
Saat ini belum tersedia komentar.