Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

Ki Sukma
● online
Ki Sukma
● online
Halo, perkenalkan saya Ki Sukma
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja
Kontak Kami
Member Area
Rp
Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

Padepokan Inti Semesta Jasa Spiritual Terbaik & Terpercaya

Beranda » Blog » Di Balik Keindahan Gunung Wilis, Nganjuk – Ponorogo, Jawa Timur (1). Tempat Pencucian Pusaka dan Ngalab Berkah

Di Balik Keindahan Gunung Wilis, Nganjuk – Ponorogo, Jawa Timur (1). Tempat Pencucian Pusaka dan Ngalab Berkah

Diposting pada 21 March 2022 oleh Ki Sukma / Dilihat: 1.246 kali / Kategori:

Sama halnya dengan keberadaan Gunung Bromo. Begitu pula Gunung Wilis yang terletak di Desa Ngliman, Kec. Sawahan atau 33 Km arah Selatan Nganjuk, Jawa Timur. Gunung Wilis melintasi empat Kabupaten. Mulai dari Nganjuk, Kediri, Trenggalek, dan Ponorogo. Konon, Gunung Wilis mempunyai empatnama, antara lain Gunung Wilis, Gunung Trogati, Gunung Ndorowati, dan Gunung Tanggulegih. Puncak tertingginya adalah Gunung Wilis, dengan ketinggian 2.552 meter di atas permukaan laut (mdpl), dan berdekatan dengan Kab. Ponorogo. Sedangkan Gunung Trogati berdekatan dengan Kab. Nganjuk.
Dinamakan Trogati? Karena di puncak Gunung tersebut terdapat pertapaan Senopati Trogati yang mengasingkan diri, saat Islam masuk Kerajaan Majapahit. Jadi jangan heran apabila saat melakukan pendakian ke Gunung Wilis dan sekitarnya, menemukan situs patung atau Candi peninggalan Hindu. Seperti halnya Candi Condrogeni, Candi Penampihan. Konon ceritanya, candi-candi ini difungsikan sebagai pemujaan para Resi, juga dipakai untuk upacara penyucian diri agar bisa segera mencapai kelepasan atau moksa.
SUrahman Akrab dipanggil Mbah Man, sesepuh Gunung Trogati menceritakan bahwa Panji Asmoro Bangun saat melamar Dewi Sekartaji, juga melewati Gunung Wilis, oleh sebab itu, meskipun masyarakatnya mayoritas beragama Islam. Lantaran kepercayaan ini dibawa Ki Ageng Ngaliman dari Surakarta. Akan tetapi warga lereng gunung tidak dapat dilepaskan dari budaya yang ditinggalkan oleh leluhur kerajaan Majapahit dan Keraton Surakarta. Seperti ritual suroan yang merupakan budaya Hindu di zaman kerajaan Majapahit.
Ritual Suro
Di Gunung Trogati,pegunungan ini dikelilingi beberapa panorama air terjun, diantaranya Sedudo, Segenteng, Jagak, Milber, Singokromo dan Air Terjun Slawe. Namun hingga kini, masyarakat di luar gunung Trogati hanya mengenal air tejun Sedudo dan SIngokromo. Kenapa hanya dua? Karena selain lokasinya berdekatan dengan penduduk, untuk menuju ke lokasi objek wisata ini, sangat mudah dijangkau. Sedangkan untuk menuju ke air terjun Singokromo, jalannya sedikit licin dan berbahaya. Karena 3 Kilometer jalan menuju lokasi masih berupa tanah liat. Oleh sebab itu, untuk menuju ke dua lokasi air terjun ini, haruslah berhati-hati, karena jalannya cenderung menanjak, naik turun dan berkelok-kelok. Dari data yang dimiliki dinas pariwisata kota Nganjuk, ketinggian air terjun Sedudo ini mencapai sekitar 200 meter. Sedangakn air terjun Singokromo setinggi 150 meter. Bisa dibayangkan, dengan ketinggian seperti ini, maka jika dilihat dari bawah air terjun ini terlihat seperti embun putih yang meluncur ke bawah. Setiap bulan Suro, semua warga berkumpul di air terjun Sedudo dan air terjun Singokromo, untuk mengikuti ritual mandi. Konon kepercayaan masyarakat sekitar meyakini, siapapun yang mandi di kolam air terjun Sedudo akan awet muda, murah rezekinya, atau berkah makin berwibawa. Kepercayaan ini muncul dari cerita, adanya seorang yang bernama Mbah Samak alias Mbah Samin yang melakukan tapa mutih.
Mbah Man menceritakan, Mbah Samak melakukan tapa mutih ini dilakukannya bertahun-tahun dengan harapan mempunyai kedigdayaan agar bisa membalas dendam kepada seorang lurah yang selalu menyiksanya. Lantaran, dia mempunyai cacat fisik. Perawakan Mbah Samak ini, kepalanya kecil, badannya besar dan kakinya kecil seperti orang kena polio. Dia bertapa di air terjun Sedudo sampai akhirnya keinginannya mempunyai kelinuwihan terwujud, Mbah Samak berubah wujud menjadi seekor ular besar. Oleh sebab itu warga percaya kalau namaSedudo berasal dari kata ‘Sep’ atau ‘Isep’ dalam bahasa Indonesia berarti dihisap atau diminum. Kata ini merupakan sabdo dari Mbah Samak. “Siapa pun yang mandi ataupun meminum air terjun Sedudo, akan awet muda dan akan kabul hajatnya”. Oleh sebab itu, air terjun Sedudo di zaman kerajaan Majapahit dimanfaatkan untuk mencuci senjata pusaka milik raja dan patih dalam Prana Pratista. Sementara, Sedudo digunakan Ki Ageng Ngaliman untuk bertapa.

Mbah Kabul Misuwur

Terkait dengan puncak Trogati, terdapat makam dan pertapaan yang dikenal dengan pertapaan Trogati berupa rangkaian batu melingkar dengan diameter 60 cm. Tidak jauh dari pertapaan tersebut juga tedapat sebuah bangunan kecil dengan ukuran 1/2 x 1/2 x 1 1/2 yang ditengarai sebagai tempat laku atau ritual. Di puncak inilah, banyak pelaku ritual yang melakukan ngalap berkah. Diantaranya untuk kepangkatan. Mbah Kabul Misuwur merupakan seorang Senopati dari Majapahit yang melarikan diri setelah diserang oleh Raden Patah denganmelakukan ‘Tapa Mluwang’. Yakni bertapa dengan membuat lubang sebagai tempat makamnya sendiri sebelum ajalnya menjemputnya. nah, terkait dengan kekeramatannya, barangsiapa yang singgah dan meminta kepada Allah di puncak Gunung Wilis ini. Maka, doanya akan dikabulkan. Tentunya dengan niatan tulus dan hanya berdoa kepada Allah. Mbah Manmengatakan bahwa banyak orang yang datang untuk ngalap berkah di puncak tersebut dan banyak pula yang mendapatkan kesuksesan. Tak ayal tempat tersebut menjadi jujugan para pelaku ritual untuk ngalap berkah di puncak Trogati.

Tags: , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Bagikan ke

Diposting oleh

Pangeran Sukma Jati Azmatkhan atau yang biasa dipanggil Ki Sukma adalah Pendiri sekaligus Guru Besar Padepokan Inti Semesta yang berlokasi di Bandung. Padepokan tersebut mengajarkan Ilmu Hikmah Spiritual dan Pencak Silat & Debus aliran Banten.

Di Balik Keindahan Gunung Wilis, Nganjuk – Ponorogo, Jawa Timur (1). Tempat Pencucian Pusaka dan Ngalab Berkah

Saat ini belum tersedia komentar.

Silahkan tulis komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan kami publikasikan. Kolom bertanda bintang (*) wajib diisi.

*

*

Di Balik Keindahan Gunung Wilis, Nganjuk – Ponorogo, Jawa Timur (1). Tempat Pencucian Pusaka dan Ngalab Berkah

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah: