Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

Ki Sukma
● online
Ki Sukma
● online
Halo, perkenalkan saya Ki Sukma
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja
Kontak Kami
Member Area
Rp
Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

Padepokan Inti Semesta Jasa Spiritual Terbaik & Terpercaya

Beranda » Blog » Menapaki Jalan Bathin Bertapa, Menyucikan Jiwa Menyatu Dengan Tuhan

Menapaki Jalan Bathin Bertapa, Menyucikan Jiwa Menyatu Dengan Tuhan

Diposting pada 5 January 2022 oleh Ki Sukma / Dilihat: 196 kali / Kategori:

Dengan latihan-latihan meditasi atau bertapa, manusia dapat menekan dan mengendalikan hawa nafsu dan keinginannya tentang dunia. Dengan menjalankan penyucian melalui bertapa manusia dapat mencapai surga dan dapat bersatu dengan Tuhan.

Laku bathin tersebut dilandasi perbuatan dan perilaku yang baik, budi luhur, hati bersih suci, dengan selalu mendekatkan diri dan menambah kepada Gusti Tuhan. Di dalam falsafah Jawa ada falsafah Jumbuhing Kawula Gusti (Hubungan serasi Kawula Gusti/Hubungan yang erat dengan Tuhan).

Agar manusia dapat bersatu dengan Tuhan dalam kebatinan Jawa, manusia harus suci. Agar suci maka harus melakukan penyucian jiwa yang dilakukan dengan cara mengendalikan hawa nafsu dan selalu berbuat kebaikan. Dengan begitu tidak mustahil bahwa ketika manusia itu meninggal, ia akan dapat bersatu dengan Tuhan. Ajaran ini selaras dengan ajaran Islam tasawuf, yang memiliki konsep Wahdatul Wujud, yaitu penyatuan Tuhan.

Kebatinan sebagai gerakan pemurnian jiwa, yang bertujuan untuk Manunggaling Kawulo Gusti, oleh karena itu diperlukan latihan Tapa Brata guna memurnikan jiwa manusia. Di dalam bertapa, kita menghidupkan batin. Batin yang hidup, akan memainkan peranan yang penting untuk mengisi jiwa yang bimbang dan juga untuk mengobati hati yang kosong. Tujuan Tapa Brata adalah untuk merasakan kehadiran Tuhan itu sendiri.

Orang yang rajin melakukan Tapa Brata, maka akan mengalami pengalaman mistik. Beberapa pengalaman yang akan dialami oleh pelaku Ilmu Kebatinan, ada yang enak, ada yang dirasa berat, semua itu adalah bumbu-bumbu kehidupan dalam menapaki jalan Ketuhanan. Pengalamanan puncak pelaku Ilmu Kebatinan/Spiritual adalah kenyataan bahwa dirinya sebagai kawula berada dalam hubungan serasi dengan Gusti Tuhan.

ALLAH DEKAT

Salah satu sifat Allah adalah Al-Qariib (Maha Dekat). Kedekatan Allah dengan makhluknya tidak dapat digambarkan dengan kata “Dekat” itu sendiri. Karena kata-kata “dekat” masih mengandung makna ada “jarak” dan “antara”. Padahal, kedekatan Allah dengan makhluk-Nya, khususnya manusia, tidak ada jarak dan tidak berpentara. Walaupun tidak ada jarak dan tidak ada antara, tetapi Allah tetap tidak “menyatu atau ittihad dengan manusia.

Para sufi menggambarkan kedekatan itu dengan mengumpamakan kedekatan benda dan bayangannya. Bendatidak pernah berpisah dengan bayangannya, namun benda tetaplah benda dan bayangan tetap bayangan, tidak mungkin keduanya menyatu menjadi satu wujud.

Gambaran al-Qur’an tentang kedekatan Allah dapat dibaca pada QS. Al-Baqarah: 186, bahwa Allah berfirman yang artinya: “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasannya Aku adalah Dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi segala perintah Ku dan hendaklah mereka beriman kepada Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”

Allah sudah dekat dengan kita, apakah kita sudah dekat dengan Allah? Allah berseru bahwa apabila kita mendekat sejengkal maka Allah mendekat sehasta. JIka kita mendekat dengan berjalan, maka Allah mendekati kita dengan  berlari. Lantas, bagaimana cara kita mendekat pada Allah SWT?

Untuk mendekat pada Allah tak ada lain kecuali melalui jalan bathin. Tanpa melalui laku bathin, sulit memiliki rasa dekat dengan Allah. Kedekatan dengan Allah tidak mungkin digambarkan dengan logika, kedekatan dengan Allah hanya dapat dirasakan di dalam hati. Kedekatan dengan Allah karenanya juga tidak mungkin didatangkan oleh akal, apalagi didatangkan oleh nafsu, kedekatan dengan Allah hanya dapat datang kepada hati seorang hamba manakala Allah menghendakinya.

Kedekatan Allah pada hamba-hamban-Nya itu, dijelaskan dalam surat Al-Waqiah ayat 83-89. Diterangkan bahwa timbulnya rasa dekat di dalam hati kita adalah karena Allah mendekati hamba-Nya kepada diri-Nya. Apabila kita didatangi rasa dekat dengan Allah maka yakinlah bahwa dibalik rasa dekat itu adalah Allah yang Maha Dekat. Pada saat itu, sampaikanlah segala permohonan kita, curahkanlah segala harapan kita, sebagai hamba yang butuh kepada kepada-Nya. Ingat, orang yang merasakan kedekatan dengan Allah, berdasarkan QS. AL-Waqiah: 89, adalah orang yang memproleh ketentraman, rezeki dan surga kenikmatan, bukan hanya di akhirat melainkan juga di dunia ini.

Kedekatan dengan Allah SWT dengan manusia terjalin oleh sebuah tiupan ruh Allah pada Hamba-Nya yang tidak pernah putus. Tiupan sifat Qudrah, Irodah, Ilmu, Hayat, Sama’, Bashar dan Kalam Allah kepada kita tidak pernah putus. Ini artinya, kita dengan Allah tidak pernah pisah ataupun jauh, inilah maksud dari ungkapan ayat, “Aku lebih dekat daripada urat leher” atau “Aku mengetahui setiap detik hati manusia”, karena sesungguhnya yang berkemampuan di dalam diri kita adalah sifat Allah jua, yang berkehendak di dalam diri kita adalah Allah jua dan seterusnya. Kita tentu yakin bahwa sifat dan zat tidak pernah berpisah, maka datangilah sifat-sifat Allah di dalam diri kita untuk meraih kedekatan kepada Zat-Nya.

Untuk memperoleh kedekatan dengan Allah, maka kita harus memiliki Iman yang sejati. Bagaimanakah iman yang sejati itu? Seperti uang, agar ada nilainya, iman tidak boleh palsu. Iman yang sejati bukan sekedar percaya bahwa Allah itu ada. Jutaan orang percaya kepada Allah tetapi mereka sengaja berbuat jahat. “Iman seperti itu bagaikan uang palsu, kelihatannya asli tetapi sama sekali tidak ada nilainya. Kalau begitu, apa iman yang sejati itu?

Iman itu akan menggerakkan kita untuk melakukan perbuatan baik, perbuatan tersebut menghormati Allah dan juga bermanfaat bagi kita dan orang lain. Perbuatan-perbuatan baik itu antara lain: Beribadah kepada Allah SWT, memupuk sifat-sifat yang shaleh, terutama kasih dan sayang, Menolak pikiran dan keinginan yang jahat, Tetap beriman kepada Allah meski menghadapi masalah, mengajar orang lain tentang Allah. Ada yang mengatakan bahwa iman ini seperti otot, bertambah kuat jika digunakan.

Ciri-ciri orang yang dekat dengan Allah SWT salah satunya adalah ia merasa menderita dan tersiksa hatinya, ketika hatinya berjauhan dengan Allah karena hatinya lalai dalam shalat atau lalai berdzikir pada-Nya.

Dan salah satu ciri orang yang hatinya benar mencintai Allah SWT adalah amal ibadah apapun yang dilakukannya bukan lagi karena pahala atau surga-Nya, apalagi mengharap balasan didunia, tapi niatnya ikhlas hanya mengharapkan agar Allah SWT ridha kepadanya.

Salah satu ciri orang yang telah menggantungkan segalanya kepada Allah SWT adalah ketika ia tidak lagi menggantungkan segala sesuatunya kepada kemampuan selain kepada Allah SWT, sehingga ia tidak lagi merasa khawatir atau resah dan berduka atas apa pun yang telah terjadi, karena yakin apapun yang telah Allah tentukan pasti adalah yang baik untuknya.

Dan salah satu ciri orang yang bersih hatinya adalah ia senantiasa berhati-hati dalam segala perbuatan, berusaha agar tidak berbuat dosa walaupun sekecil apapun yang dapat mengotori hatinya.

PADEPOKAN INTI SEMESTA

Profile Kami klik di sini

Mau belajar spiritual dan metafisika langsung dengan ahlinya? Ayo gabung bersama Padepokan Inti Semesta Pusat Gemblengan spiritual dan metafisika untuk private dan publik. Dapatkan juga produk-produk spiritual dan supranatural kami di link berikut…

www.padepokanintisemesta.com

Email: pangeransukmajati@yahoo.com

IG: @pangeransukmajati

Youtube: Pangeran Sukmajati

Office:

Perumahan Maharani Village Blok D.10 Jalan. Cigugur Girang Kp. Sukamaju Rt/Rw 05/05 Desa Cigugur Girang Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat.

Jam praktek: Pk. 10.00 s.d 17.00 WIB

Punya masalah hidup yang tak kunjung selesai ?

Temukan solusinya bersama Spiritualis Kondang Pangeran Sukma Jati (Ki Sukma – Sobat Mistis Trans 7)

PRAKTEK DI 3 KOTA

Jakarta

Jl. Mampang Prapatan Raya, Jakarta Selatan
Gedung Graha Krama Yudha
Untuk pendaftaran silahkan buat appointment (janji) via nomor Hp di bawah ini.
Jam praktek: Pk. 09.00 s.d 17.00 WIB

Bandung (Pusat)

Perumahan Maharani Village Blok D.10 Jl. Cigugur Girang Kp. Sukamaju Rt/Rw 05/05 Desa Cigugur Girang Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat. Jam praktek: Pk. 09.00 s.d 17.00 WIB

Untuk pendaftaran silahkan buat appointment (janji) via nomor Hp di bawah ini.

Banten

Jl. Ki Mudakkir, Link. Cigading, Cilegon – Banten.

Untuk pendaftaran silahkan buat appointment (janji) via nomor Hp di bawah ini.

Tlp/ Hp. 081296609372 (WhatssApp dan Telegram) dan 081910095431 (WhatsApp)

Tags: , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Bagikan ke

Diposting oleh

Pangeran Sukma Jati Azmatkhan atau yang biasa dipanggil Ki Sukma adalah Pendiri sekaligus Guru Besar Padepokan Inti Semesta yang berlokasi di Bandung. Padepokan tersebut mengajarkan Ilmu Hikmah Spiritual dan Pencak Silat & Debus aliran Banten.

Menapaki Jalan Bathin Bertapa, Menyucikan Jiwa Menyatu Dengan Tuhan

Saat ini belum tersedia komentar.

Silahkan tulis komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan kami publikasikan. Kolom bertanda bintang (*) wajib diisi.

*

*

Menapaki Jalan Bathin Bertapa, Menyucikan Jiwa Menyatu Dengan Tuhan

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah: