Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

Ki Sukma
● online
Ki Sukma
● online
Halo, perkenalkan saya Ki Sukma
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja
Kontak Kami
Member Area
Rp
Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

Padepokan Inti Semesta Jasa Spiritual Terbaik & Terpercaya

Beranda » Blog » Serangan-serangan Kecil Pemilu 2019 Dimulai ! Mewaspadai Perang Kekuatan

Serangan-serangan Kecil Pemilu 2019 Dimulai ! Mewaspadai Perang Kekuatan

Diposting pada 28 February 2022 oleh Ki Sukma / Dilihat: 382 kali / Kategori:

Pemilu 2019 bakal ramai. Selain pemilu legislative, juga pemilu presiden. Para calon legislative mencari simpati  pada masyarakat agar memilihnya. Sementara tim kampanye Capres-Cawapres, juga mencari simpati agar memilih jagonya masing-masing. Tentu saja uang trillunan rupiah bakal beredar di masyarakat. Masa kampanye pilpres 2019 akan dimulai pada 23 September mendatang. Namun genderang perang sudah diawali. Tim kampanye  kubu Prabowo – Sandiaga Uno dan kubu Jokowi – Ma’ruf Amin sudah saling serang statemen. Mulai dari aksi emak-emak hingga deklarasi  dukungan.

Adu pintar, para politisi, mantan pejabat, kiai, para ustad, para professional, pengusaha, artis, yang direkrut menjadi tim juru kampanye sudah menyusun strategi. Jurus-jurus jitu memenangkan yang didukung dalam pemilu 2019 sudah disusun. Media cetak, elektronik, televisi, radio, ikut ambil bagian menyampaikan kepada masyarakat. Sementara kepolisian juga menyusun strategi pengamanan.

Menyampaikan pendapat di muka umum dilindungi undang-undang. Namun, terlebih dahulu harus mendapatkan izin dari kepolisian. jika dinilai berpotensi menimbulkan konflik, maka kepolisian bisa menolak memberi izin. Strategi kampanye sudah disusun sedemikian rupa untuk memenangkan jagonya masing-masing. Namun, sejauh ini aksi dukungan kedua kubu agaknya masih tipis-tipis. Kedua belah pihak masih menahan diri sambil menunggu waktu. Karena takut disemprit KPU, bila melanggar peraturan KPU nomor 23 tahun 2018 tentang kampanye  pemilihan umum. Namun, kebencian kepada pasangan Capres dan Cawapres oleh lawannya sudah tampak.

Sandiaga Uno misalnya, saat memberi kuliah umum tentang dunia usaha di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) pada 29 Agustus lalu, dinilai oleh sekjen PPP Arsul Sani, yang merupakan pendukung Jokowi – Ma’ruf Amin, merupakan pencurian start kampanye. Pada saat menghadiri acara di UMJ, di hadapan mahasiswa-mahasiswa, Sandi menjanjikan perubahan bila ia dan Prabowo Subianto terpilih di Pilpres 2019. Salah satunya, biaya bahan pokok murah dan pendidikan murah. Sandi juga menyinggung tentang program  One Kecamatan One Center for Enterpreneurship yang ia bakal bawa ke tingkat nasional.

Pernyataan itu kemudian dipersoalkan Arsul dan Ratna Dewi sebagai bentuk kampanye sebelum waktunya. Tentu saja, tudingan itu disanggah oleh Tim sukses Prabowo – Sandi. Di sisi lain, barisan emak-emak  pendukung Prabowo dan Sandiaga Uno  berunjuk rasa di kantor KPU, mendesak agar Jokowi mundur dari jabatannya sebagai presiden.

Emak – Emak

Sekitar tiga puluhan wanita usia lanjut berkumpul di depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia, Jakarta Pusat, Senin (3/9/2018). Mereka yang tergabung dalam “Barisan Emak-Emak Militan” merupakan relawan pendukung Prabowo – Sandiaga sebagai calon presiden Indonesia. Mereka menuntut Presiden Jokowi mundur dari jabatannya, karena ia telah mencalonkan diri jadi presiden selanjutnya. Dengan mengenakan baju berwarna putih dan kerudung merah, pendemo melantunkan Lagu Indonesia Raya dan Satu Nusa Satu Bangsa. Tri Erniyati, Koordinator Nasional Barisan Emak-Emak Militan menyampaikan bahwa, jika Jokowi tidak mundur, ia telah menodai demokrasi.

“Sesuai pasal 27 ayat 1 Undang-Undang Dasar 1945, semua warga negara sama kedudukannya di mata hukum dan tidak ada pengecualiannya. Apakah kepala negara kita seperti itu? “tanya Tri Erniyati kepada massa. “Tidaak!” massa kompak menjawab.

Tags: , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Bagikan ke

Diposting oleh

Pangeran Sukma Jati Azmatkhan atau yang biasa dipanggil Ki Sukma adalah Pendiri sekaligus Guru Besar Padepokan Inti Semesta yang berlokasi di Bandung. Padepokan tersebut mengajarkan Ilmu Hikmah Spiritual dan Pencak Silat & Debus aliran Banten.

Serangan-serangan Kecil Pemilu 2019 Dimulai ! Mewaspadai Perang Kekuatan

Saat ini belum tersedia komentar.

Silahkan tulis komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan kami publikasikan. Kolom bertanda bintang (*) wajib diisi.

*

*

Serangan-serangan Kecil Pemilu 2019 Dimulai ! Mewaspadai Perang Kekuatan

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah: