Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

Ki Sukma
● online
Ki Sukma
● online
Halo, perkenalkan saya Ki Sukma
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja
Kontak Kami
Member Area
Rp
Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

Padepokan Inti Semesta Jasa Spiritual Terbaik & Terpercaya

Beranda » Blog » Tumbal Nyawa dibalik Tragedi Drama “Peringatan Hari Pahlawan” Surabaya Membara (Keramat Viaduk & Lintasan Maut Kereta Api)

Tumbal Nyawa dibalik Tragedi Drama “Peringatan Hari Pahlawan” Surabaya Membara (Keramat Viaduk & Lintasan Maut Kereta Api)

Diposting pada 4 January 2022 oleh Ki Sukma / Dilihat: 202 kali / Kategori:

Sebelas orang yang terjatuh dari Viaduk jalan Pahlawan saat menonton drama memperingati Hari Pahlawan 10 November Surabaya, diduga para korban jatuh karena terserempat kereta api saat kereta melintas. Sejumlah penonton pun lebih memilih melompat dari Viaduk. Dilihat dari data tragedi itu adalah dua orang yang meninggal dunia dan beberapa orang lainnya luka-luka.

Pementasa drama kolosal “Surabaya Membara” digelar secara rutin di sekitar Tugu Pahlawan dengan menutup jalan Pahlawan Surabaya, selama delapan tahun terakhir setiap tanggal 9 November, untuk memperingati Hari Pahlawan yang jatuh pada tanggal 10 November.

Secara berturut-turut pada pementasan selama tujuh tahun sebelumnya, Viaduk rel kereta api di Jalan Pahlawan Surabaya itu selalu menjadi tempat favorit para warga untuk menyaksikan pementasan drama kolosal “Surabaya Membara”. Selama itu pula setiap kali pertunjukan drama kolosal Surabaya Membara berlangsung tidak pernah ada kereta api yang melintas.

Karenanya malam sebelum pertunjukkan berlangsung, penggagas drama kolosal Surabaya Membara, Hidayat melalui pengeras suara mempersilahkan warga kota yang sudah berdatangan untuk menonton agar mencari tempat senyaman mungkin dari sisi manapun kawasan Jalan Pahlawan Surabaya, termasuk dari atas Viaduk.

Seniman yang juga Ketua Dewan Kesenian Jawa Timur itu lantas menyatakan keprihatinannya dan kemudian mengajak seluruh penonton lainnya berdoa bersama usai pementasan dan tragedi jatuhnya korban, yang dua diantaranya telah dipastikan meninggal dunia. Dia menyaksikan langsung para korban sempat berlompatan dari atas viaduk setinggi 6 meter saat kereta api tiba-tiba lewat.

Pernah Terjadi Sebelumnya

Musibah tewasnya tiga orang dan sekitar 20 orang lainnya luka-luka akibat terjatuh dari viaduk saat menonton drama kolosal tersebut sungguh menyisakan kenangan pahit, peristiwa tragis serupa sebenarnya pernah terjadi 73 tahun yang lalu. Namun bukan terseret atau tersenggol kereta api, melainkan karena bertempur melawan tentara sekutu mempertahankan kota Surabaya di atas viaduk. Pegiat sejarah dari Rooderburg Surabaya, Ady Setyawan mengatakan, pada pertempuran 10 November 1945 banyak pejuang yang tak lain adalah arek-arek Surabaya yang gugur di atas viaduk itu.

“Viaduk itu memang tempat yang strategis, makanya banyak digunakan para pejuang sebagai tempat berlindung dan menembak dari atas untuk membendung tentara sekutu”, kata Ady. Meskipun strategis dan menjadi garis pertahanan, banyak yang gugur saat mereka berlindung dinatas viaduk karena dihujani mortir dan roket sekutu. Dari catatan sejarah, ada sekitar 25 pejuang yang gugur ketika pertempuran yang terjadi di viaduk itu.

“Selain terkena mortir dan roket, mereka juga menjadi mangsa empuk peluru pesawat sekutu dari atas,” ungkap Ady. Bukti adanya pejuang yang gugur di viaduk itu semakin menguat saat dilakukan renovasi dan pembongkaran di sekitar area viaduk itu di tahun 1990 yang lalu, banyak ditemukan kerangka manusia yang diduga kuat kerangka para pejuang yang gugur.

“Kerangka-kerangka kemudian dipindah dan dimakamkan di sekitar kompleks tugu pahlawan tak dikenal”, terangnya. Viaduk yang berada di sebelah barat laut kantor Gubernur Jatim dibangung secara bertahap, diperkirakan pembangunan berlangsung pada tahun 1926 sampai 1930, dahulunya viaduk itu perlintasan sebidang antara jalur kereta dan jalan raya”. terang Ady.

Punya masalah hidup yang tak kunjung selesai ?

Temukan solusinya bersama Spiritualis Kondang Pangeran Sukma Jati (Ki Sukma – Sobat Mistis Trans 7)

PRAKTEK DI 3 KOTA

Jakarta

Jl. Mampang Prapatan Raya, Jakarta Selatan
Gedung Graha Krama Yudha
Untuk pendaftaran silahkan buat appointment (janji) via nomor Hp di bawah ini.
Jam praktek: Pk. 09.00 s.d 17.00 WIB

Bandung (Pusat)

Perumahan Maharani Village Blok D.10 Jl. Cigugur Girang Kp. Sukamaju Rt/Rw 05/05 Desa Cigugur Girang Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat. Jam praktek: Pk. 09.00 s.d 17.00 WIB

Untuk pendaftaran silahkan buat appointment (janji) via nomor Hp di bawah ini.

Banten

Jl. Ki Mudakkir, Link. Cigading, Cilegon – Banten.

Untuk pendaftaran silahkan buat appointment (janji) via nomor Hp di bawah ini.

Tlp/ Hp. 081296609372 (WhatssApp dan Telegram) dan 081910095431 (WhatsApp)

Tags: , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Bagikan ke

Diposting oleh

Pangeran Sukma Jati Azmatkhan atau yang biasa dipanggil Ki Sukma adalah Pendiri sekaligus Guru Besar Padepokan Inti Semesta yang berlokasi di Bandung. Padepokan tersebut mengajarkan Ilmu Hikmah Spiritual dan Pencak Silat & Debus aliran Banten.

Tumbal Nyawa dibalik Tragedi Drama “Peringatan Hari Pahlawan” Surabaya Membara (Keramat Viaduk & Lintasan Maut Kereta Api)

Saat ini belum tersedia komentar.

Silahkan tulis komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan kami publikasikan. Kolom bertanda bintang (*) wajib diisi.

*

*

Tumbal Nyawa dibalik Tragedi Drama “Peringatan Hari Pahlawan” Surabaya Membara (Keramat Viaduk & Lintasan Maut Kereta Api)

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah: